Selasa, 26 Februari 2013

[Film] Rectoverso

Film ini berasal dari novel karangan Dewi Lestari pada tahun 2008, dengan konsep 10 cerita berbeda yang dikemas dalam satu buku. Tetapi dalam film ini hanya 5 cerita yang di film kan.

1. Malaikat Juga Tahu


Sutradara: Marcella Zalianty
Penulis Skenario : Ve Handojo

Sepertinya judul dari scene ini lebih terkenal dulu lewat lagu. Diceritakan bahwa di sebuah rumah yang beralih fungsi menjadi tempat kost dikelola oleh seorang wanita yang sudah berumur sering dipanggil bernama Bunda. Beliau memiliki anak yang menderita autis meskipun sudah berumur juga bernama Abang (Lukman Sardi). Dia mendapat bagian mencuci baju anak-anak kost tersebut. Dia mempunyai konsep, baju putih untuk hari senin, berwarna untuk hari lainnya, dia juga memiliki koleksi sabun 1 merk yang disusun piramida berjumlah seratus, pernah anak kost menyembunyikan salah satu koleksi sabun Abang, dan dia menjadi bingung, marah lalu pergi jauh hanya untuk mencari sabun dengan merk tersebut. 

Dimulai ketika salah satu anak kost tersebut Leia (Prisia Nasution) menarik perhatian Abang karena dia sering menghabiskan waktu bersama Abang. Hingga datang adik abang yang kembali dari sekolahnya luar negeri bernama Han (Prianggadi Adiyatama), dia berbeda dengan Abang, dia normal dan berpendidikan. Hingga suatu hari Han berkenalan dengan Leia dan hubungan mereka berlanjut dengan sebuah ciuman. Hal ini diketahui oleh Bunda yang ternyata pada suatu hari menemukan coretan tangan dari Abang yang ternyata merupakan surat cinta untuk Leia, mengetahui hal tersebut akhirnya Bunda meminta Leia dan Han untuk menyembunyikan hubungan mereka, mereka tidak menyetujui hal ini sehingga akhirnya Leia pindah dari rumah tersebut.

Hal ini membuat Abang menjadi galau dan kesepian, sehingga dia sering marah-marah, mengetahui hal tersebut Bunda hanya bisa menangis karena cinta anaknya,Abang, kepada Leia tulus dari jiwa. Dan bagi Leia yang menemukan surat cinta Abang untuknya hanya bisa menangis tidak tega meninggalkan Abang.

2. Firasat


Sutradara : Rachel Maryam
Penulis Skenario : Indra Herlambang

Judul diatas juga sudah terkenal lebih dulu karena lagunya yang dinyayikan oleh Marcell. Menceritakan seorang wanita cantik, iya beneran cantik, bernama Senja (Asmirandah) ternyata adalah seseorang yang percaya akan suatu firasat sehingga dia ikut dalam sebuah klub Firasat yang didirikan oleh Panca (Dwi Sasono) yang mempunyai jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan tentang sebuah firasat oleh anggotanya. Dia pertama kali mendapat firasat, yaitu ketika dia merasakan akan ditinggalkan orang-orang terdekatnya, hingga akhirnya ayah dan adiknya meninggal dunia. Lalu dia sering menghadiri klub tersebut sambil membawa roti yang dia buat. 

Esoknya ketika Senja menghadiri klub, dia akhirnya berbicara pandangannya tentang firasat, hal itu membuat Panca senang dan meminta untuk membantu Senja dalam membuat kue dirumahnya. Suatu ketika, Senja bermimpi dia seperti tenggelam dalam air dan tidak bisa bergerak hingga membuat ibunya (Widyawati) cemas akan cerita dari mimpi tersebut. Mimpi itu mengingatkannya seperti mimpi sebelum ayah dan adiknya meninggal, dan Senja menceritakan pada Panca tapi yang didapat adalah Panca yang akan pulang ke Padang, karena ibunya sakit. 

Hal ini membuat Senja gusar karena dia yakin mimpi tersebut untuk menandakan akan ada orang terdekatnya yg akan meninggal,dan Senja mengira itu adalah Panca. Tapi kepergian Panca tidak dapat ditunda lagi meskipun Senja memohon untuk tetap tinggal, hingga Panca memberinya sebuah buku bagaimana siklus hujan yang sama seperti siklus hidup manusia. Ketika Senja asyik membaca buku tersebut di taman, tiba-tiba turun hujan, Senja akhirnya pulang tetapi ditengah jalan, dia tertabarak oleh mobil hingga akhirnya dia meninggal dibawah guyuran hujan. Sebenarnya ketika Senja menceritakan tentang mimpi dia terendam air dan tidak bisa bergerak, Panca sudah mengetahui arti dari mimpi tersebut dan tidak mau memberitahu Senja, dan Ibu Senja juga mempunyai firasat tidak enak tentang mimpi tersebut hingga akhirnya menjadi nyata. Senja meninggal. Tragis!

3. Cicak di Dinding


Sutradara : Cathy Sharon
Penulis Skenario : Ve Handojo

Diceritakan seorang pelukis yang lugu bernama Taja (Yama Carlos) duduk sendiri disebuah klub malam. Saat itu dia sedang memperhatikan seorang wanita cantik dalam sebuah gerombolan dari jauh, hingga akhirnya ketika Taja mengalihkan pandangannya dan ternyata secara tiba-tiba wanita itu ada disamping Taja, dia memperkenalkan diri bernama Saras (Sophia Latjuba). Ternyata dia telah memperhatikan Taja mencuri pandang kepadanya, lalu mereka mulai mengobrol hingga akhirnya Saras membawanya ke sudut sempit klub itu, dan mereka melakukan hubungan sex. 

Setelah kejadian itu, Taja tidak bisa melupakan Saras hingga dia akhirnya bisa bertemu kembali dengan Saras di sebuah cafe, pertemuan itu diakhiri dengan hubungan sex dirumah Taja. Ketika Saras sedang tidur lelap, Taja melukis wajah wanita tersebut. Mengetahui bahwa dirinya telah dilukis, Saras pun meninggalkan Taja begitu saja. 

Waktu pun berlalu, mereka pun bertemu lagi di sebuah pameran lukisan milik Taja. Tapi status Saras pada waktu itu dia adalah calon istri dari kakak angkat Taja yang diperankan oleh Tio Pakusodewo. Taja pun berpesan kepada Saras, agar tidak meninggalkan kakanya ini seperti halnya yang dilakukan Saras terhadapnya dulu. Taja pun juga tidak menghadiri pernikahannya Saras dan Kakaknya, dia hanya menghadiahkan lukisan chlor kepada mereka, karena penasaran Saras pun mematikan lampu kamar mereka, dan dia terkejut karena lukisan tersebut merupakan gerombolan cicak yang membentuk sebuah cicak besar, cicak merupakan tatto dari Saras, yang merupakan simbol loyalis karena cicak selalu menempel didinding menunggu tanpa mengenal waktu nyamuk datang. Hal itu membuat Saras menangis ketika mereka sedang menjalani malam pertama. 

4. Curhat Buat Sahabat


Sutradara : Olga Lydia
Penulis Skenario : Ilya Sigma & Priesnanda Dwi Satria

Dikisahkah di sebuah cafe duduk seorang gadis remaja bernama Amanda (Acha Septriasa) yang kelihatannya sedang menunggu seseorang, selagi menunggu dia ngbrol dengan pelayan cafe tersebut yang mengenal pacar Amanda lalu datanglah orang yang ditunggu Amanda, yaitu sahabatnya bernama Reggie (Indra Birowo). Amanda yang memakai gaun hitam formal sedangkan Reggie hanya memakai jins dan jaket memulai bercerita yang sebelumnya mereka membuka segelas bir dan meminumnya lalu Amanda tentang kehidupan cintanya yang bermacam-macam, ketika Amanda putus, Reggie pun senangtiasa mendengarkan curhatan gadis tersebut padahal saat itu Reggie sedang sibuk bekerja. 

Ketika asyik bercerita, handphone Amanda berdering, telephone dari pacarnya. Tapi Amanda tidak mau mengangkatnya, sambil tidak mengindahkan bunyi telephone tersebut, Amanda mulai bercerita kembali sambil mengajak minum Reggie segelas bir, dia bercerita tentang mantannya yang seorang aktivis berperinsip lalu ketika seorang rocker dll. Hingga akhirnya Amanda berpacaran dengan seorang pria yang menghubungi handphone Amanda barusan. Dihadapan pria tersebut, Amanda bertindak seolah-olah bukan dirinya sendiri, tapi meskipun Amanda bertindak sesuai keinginan pria tersebut, dia selalu merasa Amanda masih kurang, hingga akhirnya pria tersebut selingkuh dengan wanita lain. 

Ketika hal itu diketahui Amanda, dia pun menceritakannya pada Reggie dan ternyata Amanda memaafkan pria tersebut. Hingga suatu malam, Amanda jatuh sakit, pacarnya ditelepon tidak mengangkatnya, lalu dia pun menghubungi Reggie keadaaan dirinya yang membutuhkan segelas air dan obat. Dan Reggie pun menerjang hujan untuk membawakan apa yang Amanda pinta. Hal itu membuat Amanda sadar,bahwa dirinya hanya ingin seorang yang membawakan dirinya segelas air ketika dia membutuhkannya.

Lalu dia berdiri menuju panggung cafe tersebut dan mulai menyayikan sebuah lagu untuk Reggie tanpa dia sadar, namun ketika dia sampai pada reff "Seorang yang membawakan segelas air.." Reggie ternyata berlari menuju toilet,ternyata dia sedang tidak enak badan dan muntah. Ketika Reggie kembali, Amanda pun telah selesai menyayi dan dia khawatir dengan keadaan Reggie yang pucat. Hingga akhirnya seorang pelayan memberikan pesanan Reggie segelas air putih, tiba-tiba Amanda menangis melihatnya. Dia berpikir, Reggie selalu ada untuknya bahkan menerjang hujan untuk membawakan segelas air putih dan obat ketika dia sakit, namun ketika Reggie sedang membutuhkan segelas air, ternyata bukan Amanda yang menyediakannya, tapi seorang pelayan. Ironis bukan?

5. Hanya Isyarat


Sutradara : Happy Salma
Penulis Skenario : Key Mangunsong

Bagian ini mengisahkan 5 orang backpacker, 4 pria 1 wanita sedang menjalani liburan mereka di sebuah pantai. Ketika malam mulai menyelimuti pantai itu, 4 pria tersebut asyik bercerita dan minum disebuah cafe yang penuh dengan lampu warna-warni. Seorang wanita lagi memperhatikan keempat pria tersebut yang sedang bercerita, dia ternyata diam-diam suka terhadap pria blesteran bernama Raga (Hamish Daud), dia pun bertanya dalam hati apa warna mata pria tersebut.

Al (Amanda Soekasah) nama wanita itu, yang akhirnya dipanggil oleh Tano (Fauzi Baadilah) untuk bergabung bersama mereka. Dia membuat tantangan untuk meceritakan kisah buruk yang pernah dialami, dan pemenangnya bebas menyuruh yang kalah. Cerita pun dimulai ketika lampu menjadi remang tidak berwarna warni seperti tadi, Tano bercerita tentang alasan melakukan backpacker gara-gara dia ingin menjelajahi tempat yang telah dilalui almarhum pacarnya. Dali bercerita tentang dia melakukan backpacker karena ingin mencari jati diri atau Bayu melakukan perjalanan ini agar dia bisa melupakan seseorang dalam hidupnya. Raga menceritakan bagaimana dia mengalami mati suri, hingga akhirnya dia mulai mendekatkan diri Kepada-Nya.Ketika dia bercerita Al pun memandang mata Raga dan kagum pada ceritanya. Giliran Al yang bercerita, dia menceritakan seorang temannya dari negeri lain yang hanya mengenal punggung ayam sebagai bagian terlezat dari hewan tersebut tanpa mencoba bagian lain karena ibunya tidak sanggup membeli. 

Didapatlah Al sebagai pemenangnya, lalu dia pun meminta Tano untuk menyalakan lampu menjadi gemerlap tadi. Al pun tidak menyesal hanya meminya itu, karena dia sudah tahu apa warna mata Raga, Cokelat muda.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Rectoverso_(film)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar