Selasa, 28 Mei 2013

[Film] Fast and Furious 6

FastandFurious6-teaserposter.jpg

Akhirnya sekuel ke-enam Fast and Furious rilis kemarin kamis, 25 mei 2013. Film ini masih mengkisahkan tentang kejar-kejaran menggunakan mobil didukung dengan kemampuan mengendarai mobil tingkat tinggi, adu strategi serta seni bertarung ala jalanan. Dominic Toretto (Vin Diesel) dan Brian O'Conner (Paul Walker) masih menjadi tokoh sentral di serial ini, ditambah dengan tim mereka Mia (Jordana Brewster), Tej (Ludacris), Han (Sung Kang), Roman Pierce (Tyrese Gibson), Gisele (Gal Gadot).

Diceritakan pada suatu hari, agen DSS Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Riley (Gina Canaro) mendatangi Toretto dan Elena untuk memberikan kabar tentang pencurian dari konvoi militer Rusia yang dilakukan oleh sekelompok pasukan dipimpin oleh Owen Shaw (Luke Evans), dengan salah anggotanya bernama Letty (Michelle Rodriguez) yang ternyata dia merupakan mantan kekasih Toretto yang serial sebelumnya diceritakan telah mati. Hobbs pun meminta Toretto mengumpulkan semua tim mereka di London.

Tim pun telah terkumpul minus Mia, yang mana diminta oleh Brian untuk menjaga anak mereka Jack bersama Elena, langsung melakukan strategi penangkapan Shawn di sebuah gedung tua dengan umpan anggota dia yang tertangkap sebelumnya. Rupanya hal tersebut merupakan jebakan untuk mengalihakan pencurian oleh kelompok Shawn lainnya di London, menyadari hal tersebut tim Toretto mengejar kelompok tersebut, tetapi semuanya tidak berhasil mengejar mereka dan hanya menyisakan Toretto namun ironi nya dia juga gagal mengejar karena dia dihentikan oleh Letty.

Setelah semua tim Torreto kembali, Hobbs menceritakan bahwa yang mereka curi adalah  Nightshade, alat yang dapat memadamkan semua jaringan listrik satu negara dalam jangka waktu 24 jam. Dan dia meminta Toretto dkk mengambil kembali alat tersebut dengan imbalan mereka akan bebas dari daftar kriminal dunia. Toretto pun menceritakan tentang Letty yang mana dia adalah "keluarganya" dulu yang mengalami amnesia dan sekarang bergabung dengan kelompok Shawn. Shawn sendiri merupakan mantan anggota SAS dan dia mempunyai jaringan luas dan dalam waktu 4 hari kedepan dia akan kembali mencuri alat pengaktif Nightshade.

Toretto Team

Kelompok Toretto pun menyebar. Tej dan Hobbs membeli beberapa mobil untuk rencana dalam mengejar Shawn nantinya. Han, Roman, Gisele, dan Riley mendatangi seseorang yang merancang desain mobil dan senjata canggih yang mana membuat pengejaran mereka di London gagal total bernama Shea. Tapi upaya mereka dihadang oleh anak buah Shawn, Letty, Jah (Joe Taslim) dan Rick. Pertarungan terjadi di lorong subway, Riley vs Letty dan Jah vs Han dan Roman, namun sayangnya Jah dan Letty berhasil melarikan diri, Shea terbunuh serta Rick, namun sebelum mati, Shea mengucapkan nama Braga ketika ditanya Gisele bagaimana cara menemukan Shawn. Braga merupakan pemimpin kartel narkoba di meksiko (muncul di Fast and Furious 4).

Brian pun kembali ke Amerika dengan merekayasa statusnya sebagai buronan dan dengan bantuan temannya di FBI dia dimasukan 1 penjara dengan Braga, disana dia bertemu Braga dan terungkap bahwa Shawn sendiri yang akan menemui Toretto dkk. Di London, Toretto menuju ke sebuah pusat balapan liar dan menemukan Letty disana lalu mengajak dia balapan sambil mengingatkan kembali kenangan pada Letty, lumayan berhasil karena Letty sedikit mengingat. Shawn pun datang ketika Letty pergi untuk memperingatkan Toretto agar tidak menggangu rencananya atau keluarganya akan menderita.

Ketika hari yang sudah perkirakan, kelompok Toretto, Hobbs dan Relay mendatangi pangakalan NATO di Spanyol yang diketahui akan diserang oleh kelompok Shawn. Tapi perkiraan mereka gagal karena mereka telah berada pada konvoi yang membawa alat pengaktif Nightshade. Terjadi kejar-kejaraan di jalan antara kelompok Toretto dengan Shawn yang menggunakan Tank, upaya mereka berhasil mengagalkan pelarian Shawn. 

Ketika ditahan di pangakalan NATO, Shawn memberikan pernyataan bahwa anggotanya yang lain menangkap Mia, setelah berunding Hobbs memberikan alat pengaktif nightshade dan melepaskan Shawn, Jah dan tidak disangka Relay yang mana asisten Hobbs merupakan salah satu anggota Shawn. Adegan kejar-kejaran antara mobil yang mereka kendarai demi mencapai pesawat kargo yang akan menjemput Shawn di landasan pacu terjadi, Shawn telah masuk kedalam pesawat diikuti oleh Toretto, Brian, Letty dan Hobbs, pertarungan terjadi didalam pesawat. Sementara diluar, terjadi pertarungan dalam kecepatan tinggi. Jah akhirnya dikalahkan oleh Tej dan Roman lalu menembakan jangkar agar pesawat tersebut tidak terbang, Mia yang tadinya ada di pesawat meluncur turun bersama Brian dengan mobil setelah berhasil menyingkirkan salah satu anggota Shawn lalu menembakan jangkar ke bagian depan pesawat, Gisel dan Han pun berhasil menancapkan jangkar ke bagian sayap namun sayangannya Giselle mengorbankan nyawanya terjatuh dari mobil demi melindungi Han dari serangan salah satu anggota Shawn. Anggota Shawn yang bertubuh kekar berhasil dikalahkan lewat Tag-team Hobbs dan Toretto , Relay yang melawan Letty berhasil ditembak oleh Hobbs. Shawn sendiri juga berhasil disingkirkan oleh Toretto dengan menarik parasut sehingga dia terjatuh dari pesawat. Pesawat kargonya pun akhirnya terjatuh dan terbakar, namun semua kelompok Toretto selamat kecuali Gisele.

Mendekati ending, mereka akhirnya berkumpul kembali ke Amerika dengan status bebas dari buronan, Elena pun mengucapkan salam dengan Toretto begitupula Hobbs. Dan Han akhirnya memilih untuk pergi ke Tokyo tempat yang mana telah disetujuinya dengan Gisele sebelumnya. 

Film ini masih berisi dengan adegan kejar-kejaran mobil, tapi disini Shawn dan salah satu anggota menggunakan sejenis mobil balap F1 yang telah dimodifikasi. Dan kejutan juga diberikan oleh Justin Lin (Sutradara) dengan menggunakan Tank dan Pesawat Kargo dalam adegan puncak di film ini. Selain adegan menegangkan, di film ini juga beberapa adegan konyol yang akan mengocok perut penonton yang hampir sepenuhnya dilakukan oleh Roman dan Tej. Selain itu adegan Jah yang diperankan Joe Taslim berasal dari Indonesia disini cukup signifikan dan menonjol sebagai tangan kanan Shawn, apalagi adegan bertarungnya dengan Roman dan Han. 

Mobil F1 modifikasi.

Salah satu adegan konyol Roman.

Ketika credit film pun juga dijelaskan peristiwa Han yang mati di Fast and Furious: Tokyo Drift, yang ternyata ditabrak dan dibunuh oleh Ian Shawn (Jason Statham) yang merupakan kakak dari Shawn dan dia memberi peringatan kepada Toretto tentang pembalas dendam yang terjadi kepada adiknya.

Sumber:

Minggu, 12 Mei 2013

[Note] Detik-detik Elang Mulyana Lesmana sebelum tertembak (Tragedi Trisakti)



Elang Mulya Lesmana, satu dari empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas ditembak peluru aparat keamanan saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut Soeharto mundur dari jabatan presiden pada Mei 1998.
  
Peristiwa yang dikenal sebagai Tragedi Trisakti itu memang telah lama berlalu, namun bagi seorang sahabat yang pernah mengenal Elang, tragedi itu terus melekat sampai kapan pun.
 
Arfianda Bachtiar, pria lulusan Fakultas Teknik Industri Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti, angkatan 1996, merupakan sahabat karib Elang. Arfianda atau lebih dikenal di lingkungan kampus dengan nama Frankie itu, begitu mengenal sosok Elang. Ia pun sempat tertembak saat tragedi berdarah tersebut. Namun, nasibnya lebih beruntung daripada sahabatnya itu. Ia hanya tertebak peluru karet di bagian perut, dan peluru meleset mengenai kancing celana jeans sehingga tidak sampai tembus ke perutnya.
 
Sesal, itu yang ada saat ini, jika mengetahui tanggal 12 Mei 1998, ia harus kehilangan sahabat, ia akan memutuskan tidak ikut berdemo. Namun, kembali ia teringat itulah takdir. Frankie tak pernah menyangka bahwa aparat keamanan akan menembaki para mahasiswa yang tengah berunjuk rasa.
 
"Kami mahasiswa, bukan maling atau preman, dan bukan dibayar untuk berdemo, melainkan dari hati nurani yang menginginkan perubahan yang akhirnya mati ditembak peluru yang dibeli oleh uang rakyat Indonesia," kata Frankie saat berbincang dengan Okezone, Minggu (12/5/2013) malam.
 
Frankie masih ingat jelas terakhir menghabiskan waktu bersama sahabatnya itu. Sehari sebelum tragedi atau tepatnya pada 11 Mei 1998, ia dan Elang berniat mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok hari. Dirinya memang kerap menginap di rumah Elang untuk belajar bersama, terlebih minggu itu akan diadakan mid-test atau ujian tengah semester.
 
Di tengah hujan deras, keduanya berboncengan menuju rumah Elang di kawasan Ciputat, Tangerang. Malam itu, Elang menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya, sosok ceria dan pandai menghilang. Elang lebih banyak melamun, hingga Frankie harus menegur berkali-kali saat Elang mengacuhkan pertanyaan Frankie.
 
Keesokan harinya, sekira pukul 09.00 WIB, keduanya berangkat ke kampus. Sebelum pergi, ibunda Elang sempat berpesan pada Frankie agar berhati-hati mengendarai motor. Mendengar pesan Tante Teti -sapaan Frankie kepada ibunda Elang- yang begitu mengkhawatirkan keduanya, Elang membalasnya dengan candaan.
 
"Mami jangan ngomong gitu dong ke Frankie, Elang kan jadi malu," canda Elang kala itu.
 
Hari itu, mid-test dibatalkan karena mahasiswa diharapkan berpartisipasi dalam demonstrasi di kampus. Keduanya memang telah berniat untuk ikut serta dalam aksi tersebut. Frankie langsung mengeluarkan jaket almamater yang telah disiapkan, begitu juga seharusnya Elang, tapi ternyata Elang lupa untuk membawa jaket almamaternya, di situlah Frankie melihat bahwa Elang seperti orang yang banyak pikiran yang mengakibatkan lupa terhadap sesuatu hal yang lain.
 
Sebelum ikut berorasi, Frankie mengajak Elang melihat proyek kos-kosan milik orang tuanya yang tengah dibangun persis di seberang gedung kampus. Setelah berjalan kaki lima menit keduanya sampai di lokasi proyek, lalu menghabiskan waktu di sana sekitar sejam.
 
Menjelang siang, keduanya kembali ke kampus, ketika akan meninggalkan lokasi proyek tiba-tiba salah satu tukang bangunan memanggil Frankie dan memberikan pensil gambar kesayangan Elang yang terjatuh. "Pensil itu yang jadi benda kenang-kenangan bagi saya," ujarnya.
 
Kejadian aneh pun kembali dirasakan Frankie, saat keduanya melewati halte bis di tikungan Jalan Letjen S Parman, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menangis ketika Elang melintasinya.
 
"Saya melihat perempuan itu dengan keheranan, saya rasa Elang pun juga tahu, tapi kita tidak bisa mencerna hal itu, dan menganggap kalau perempuan ini mungkin hanyalah seorang yang terganggu jiwanya," kenang Frankie.
 
Namun, ketika orasi tengah berlangsung di tengah-tengah parkiran kampus, Frankie kembali menemukan sosok perempuan “gila” di antara rapatnya peserta demo di sana. Perempuan itu kembali menangis saat berada di dekat Elang.
 
Hari semakin sore, perlahan seluruh mahasiswa bergerak ke luar kampus untuk menuju ke gedung DPR. Namun, aksi para mahasiswa dihadang aparat keamanan. Negoisasi antara mahasiswa dan aparat pun berlangsung alot.
 
Selama kurang lebih tiga jam para demonstran menghabiskan waktu di jalanan, beberapa mahasiswa menyempatkan mengabadikan momen tersebut dengan berfoto bersama. Frankie memutuskan untuk meminta bantuan seorang temannya yang saat itu membawa kamera untuk mengambil gambar dirinya bersama Elang dan satu sahabatnya lagi, Adny.
 
Suasana kian memanas, aparat memaksa para demonstran untuk kembali masuk ke kampus. Melihat kondisi yang mulai tak terkendali, Frankie berpesan pada dua sahabatnya yakni Elang dan Adny, jika terpisah ketiganya berjanji akan berkumpul di pos satpam di depan pintu masuk kampus.
 
Peluru Itu Menebus Jantung Elang
 
Aparat mulai menyerang para demonstran dengan gas air mata dan peluru karet serta tembakan peringatan ke atas. Mendengar suara tembakan tersebut, ribuan mahasiswa serentak berlari dan berebut untuk masuk kampus melalui gerbang di Jalan S Parman.
 
"Karena saya dan Elang posisinya di depan polisi, saya melihat tidak ada peluang untuk masuk kampus, karena posisi saya paling belakang, sedangkan polisi semakin dekat jaraknya dengan saya, sehingga saya memutuskan untuk segera memanjat pagar kampus Untar yang pada saat itu terkunci," ungkapnya.
 
Ketika dalam posisi memanjat, Frankie merasakan panas pada bagian perut, ternyata ia terkena puluru karet yang meleset dan mengenai kancing celananya. Frankie mencoba kembali ke kampusnya dengan memanjat tembok pembatas kedua kampus (Untar dan Trisakti) yang bersebelahan itu. Ia mencoba mencari keberadaan kedua sahabatnya. Seperti yang dijanjikan ketiganya akan berkumpul di pos satpam. Bergegas ia menuju tempat tersebut. Namun ia hanya mendapati dirinya sendiri, tak ada Elang maupun Adny.
 
Tak lama, Frankie mendengar kabar Elang terkena tembak, firasat buruk langsung memenuhi pikirannya. "Saya bertanya kepada teman saya, di bagian mana Elang tertembak, lalu teman saya menunjuk ke arah jantungnya," ucapnya.
 
Dengan emosi Frankie menuju ke Rumah Sakit Sumber Waras, di mana semua korban dilarikan ke RS tersebut. Di sana ia menemukan sosok sahabatnya telah terbaring di kamar jenazah. Dengan terbalut kain tubuhnya telah kaku dan dingin.
 
Disibaknya kain penutup yang menyelubungi tubuh Elang. Dikecupnya kening sahabatnya itu dengan perasaan hancur. Luka peluru Elang menembus jantung hingga punggung. Peluru tajamnya ditemukan di dalam tas punggung yang dia bawa. Di dalam tas itu ada botol parfum yang juga pecah terkena peluru. Parfum itu sebenarnya kado ulang tahun untuk teman wanitanya yang belum sempat ia berikan.
 
Tiga hari setelah Elang meninggal dunia, Frankie bermimpi bertemu Elang di kampus. Di dalam mimpi ia bertanya sambil bercanda pada sahabatnya, apakah Elang telah bertemu malaikat. Elang menjawab telah bertemu sang malaikat. "Lalu saya tanya lagi 'terus malaikatnya bilang apa?' dia jawab bilang Assalamualaikum," kenang Frankie.
 
Ia pun teringat penggalan Alquran Surah An Nahl yang berbunyi, "Yaitu Orang-orang yang berhati Ikhlas, ketika nyawa mereka dicabut oleh malaikat, malaikat berkata, Assalamualaikum (selamat sejahtera atas kalian) dan masuklah kalian ke dalam surga karena amal saleh yang telah kalian lakukan" (QS An Nahl-32).
 
Selama 15 tahun telah berlalu, telah banyak perubahan yang terjadi, begitu juga dengan diri Frankie. Telah 12 tahun lamanya ia tinggal di Jerman. Ia sibuk membuka perusahaan yang bergerak di bidang ekspor-impor dengan harapan bisa memasarkan produk-produk Indonesia dan membantu orang Indonesia dalam pemasaran barang produk indonesia di Jerman serta ingin memajukan perekonomian Indonesia yang ujungnya untuk Rakyat Indonesia.
 
Elang bukanlah seorang atlet, apalagi seorang professor, bukan politikus atau aktivis negara, dia hanya seorang pemuda rakyat Indonesia yang hanya berumur sampai 19 tahun, yang telah ditembak oleh peluru yang dibeli dengan uang rakyat Indonesia, ketika meneriakkan perubahan untuk perbaikan negara republik tercinta dengan tidak mengharapkan imbalan kepada siapa pun atas pengorbanan miliknya yang paling berharga yaitu nyawanya.
 
Elang tidak mengharapkan dijadikan pahlawan dan tidak meminta untuk dikenang, tetapi kita bukankah bangsa yang benar apabila tidak bisa menghormati jasa orang-orang yang gugur di dalam perjuangan untuk kepentingan bangsa dan rakyat banyak.
 
"Selamat Jalan sahabatku Elang Mulia Lesmana... Engkau telah mengorbankan jiwa dan ragamu untuk kepentingan rakyat, engkau telah mengajarkanku arti mencintai rakyat, kita tidak sempat bertemu di Pos Satpam yang membisu," lirih Frankie di akhir pembicaraan.

Source: Okezone.com

Jumat, 03 Mei 2013

[Note] Kecelakaan Karambol di Tanah Putih, Semarang.

Dari detik..com:
Semarang - Tabrakan karambol terjadi di Semarang, Jateng. Diperkirakan ada beberapa korban. Seorang pengemudi sedan terjepit dan belum bisa dievakuasi.

Pukul 13.15 WIB, Jumat (3/5/2013) evakuasi masih dilakukan. Sedan tertindih bus. Pengemudinya terjepit. Lokasi kejadian di turunan Jalan dr Wahidin.

Saksi mata, Surip, menceritakan, bus Nugroho melaju kencang dari arah selatan. Di jalanan menurun, bus oleng dan menabrak Honda Jazz putih, Grand Livina, dan sedan Accord yang melaju dari arah yang sama. Enam sepeda motor juga ikut tertabrak.

"Busnya kencang banget. Lalu tiba-tiba menabrak," katanya.

Bus berhenti setelah menabrak baliho yang berada di kanan jalan. Belum diketahui jumlah korban luka maupun ada tidak korban tewas dalam kejadian tersebut. Terlihat bercak darah terlihat di aspal, bodi bus, dan mobil. Satu ambulans siap di lokasi.






Arus lalu lintas di kawasan yang tertetak sekitar 3 km dari pusat kota itu, tersendat. Polisi sudah datang dan mengamankan lokasi.

korban Agus Irvan Sulistyo (50) warga Ganesa Mukti, Pedurungan n Eko (35) warga Pandean, Smg Tengah. Keduanya skr di RS Roemani.


Mari kita doakan semoga korban yang meninggal diterima di sisi Nya serta bagi keluarganya diberi ketabahan, dan untuk korban luka agar lekas sembuh.
Innalilahi Wainnailahi Rojiun.

[Film] Silver Linings Playbook

Silver Linings Playbook Poster.jpg



Sebenarnya film ini sudah lama muncul di bioskop Indonesia, sekitar 2 bulan yang lalu. Film bergenre drama cinta ini menceritakan tentang perjalanan seorang pria yang berupaya kembali dengan seseorang tetapi dalam perjalanannya usaha dia banyak halangan dari beberapa orang, hingga seseorang membuatnya tersadar jika orang yang menyayangi dia bukan hanya mantannya. Lihatlah sekelilingmu, jangan hanya 1 titik, maka kau akan menemukan kebahagiaan. 


Pat (Bradley Cooper), mengalami gangguan mental (bipolar order), yang mengakibatkan ia sering mengalami perubahan mood secara tiba-tiba. Menjalani perawatan selama 8 bulan, Pat kembali ke rumah orang tuanya, Pat Sr. (Robert De Niro) dan Dolores (Jacki Weaver). Tujuan utama Pat adalah untuk mengembalikan kehidupannya ke jalan yang benar, dan itu dimulai ketika ia berupaya untuk rujuk kembali dengan mantan istrinya, Nikki (Brea Bree).

Nikki adalah masa lalu kelam bagi Pat, sebuah sosok yang meninggalkan luka menyakitkan pada hidup Pat. Namun Pat tetap percaya bahwa ia tidak butuh medicine untuk dapat sembuh secara total, dan memilih berkonsultasi dengan seorang psikiater, Dr. Cliff Patel (Anupam Kher). Untungnya ia bertemuTiffany (Jennifer Lawrence), adik dari Veronica (Julia Stiles), istri temannya Ronnie (John Ortiz), yang baru saja menyandang status janda dan juga kehilangan pekerjaannya. Tiffany membantu sahabat barunya itu, dengan imbalan Pat harus bersedia menjadi pasangannya di kompetisi tari.

Kencan Pertama Mereka

Film adalah sebuah pelajaran dalam durasi 122 menit, yang akan menuntun anda untuk menyaksikan bahwa relationship adalah sebuah kapal yang berisikan hubungan dua insan, dengan dua orang nahkoda. Ya, kenikmatan itu terjadi ketika anda menemukan orang yang mampu menyatu dengan anda, mau melakukan hal-hal gila bersama, bukannya seorang pemimpin yang dapat menjaga dan mengontrol anda sepenuh waktu, karena relationship adalah sebuah tim yang saling mengisi satu sama lain.

Ketika Mereka Latihan Menari
David O'russle  mampu membuat orang lupa waktu meskipun ia punya durasi yang panjang untuk ukuran sebuah rom-com. Dengan tempo yang terjaga sepenuhnya sejak menit pertama ia bergulir, punya banyak momen menarik berisikan dialog-dialog berkualitas. Hal tersebut semakin terbantu berkat penampilan apik yang diberikan jajaran cast-nya, dari Cooper, Lawrence, De Niro, Weaver, hingga Chris Tucker, yang selalu mengejutkan ketika ia hadir, walaupun sesungguhnya ia tidak begitu penting bagi cerita.

Pertunjukan Tari Mereka


Pada umumnya ada dua tipe orang dari cara ia menghadapi suatu masalah. Ada mereka yang menghadapi dan mencoba langsung menyelesaikan permasalahan itu, tapi ada pula yang justru memilih lari dari masalah yang di hadapinya, walau untuk sejenak. Ya, sejenak, karena masalah itu mungkin akan datang kembali menghampiri anda. Don't run from your problems unless you're a fast runner.


Overall, Silver Linings Playbook adalah film yang sangat memuaskan. Predictable memang, namun film ini menutupi hal tersebut dengan semua “kecerdasan” yang ia tampilkan, layaknya poster yang ia miliki. FIlm ini adalah paket lengkap berisikan komposisi yang simple dan renyah. 


Sumber: 

http://en.wikipedia.org/wiki/Silver_Linings_Playbook

Kamis, 02 Mei 2013

[Note] Curhat Seorang Teman

14 April 2013

Daerah tembalang sore itu sedang diguyur hujan yang deras, suara petir menggema dalam interval waktu tidak pasti disertai angin kencang yang dapat diketahui ketika melihat sebuah pohon yang terombang ambing daun dan ranting. Para pengendara motor pun mulai berhenti di bawah pohon atau ruko terdekat demi menghindari kejadian tersebut, buruk lah cuaca ketika itu jika dinilai, dan aliran air dalam saluran mulai meluap, naik ke aspal untuk mencari tempat yang lebih rendah. Semua deskripsi itu terlihat jelas di dalam cafe yang nyaman ini, tidak begitu ramai suasanya waktu itu, asap rokok tidak bertebaran seperti biasanya lalu sepinya cafe itu berimbas pada kecepatan wifi. Rasa syukur terucap oleh bibir ini ketika melihat semua itu, baik bersyukur karena tidak terkena buruknya cuaca diluar maupun kenyamanan yang ditawarkan cafe ini pada sore itu.

Beberapa saat kemudian bel pintu cafe itu bergemerincing, menandakan pengunjung yang datang. Ya, dia adalah seorang teman lama (sudah lama emang enggak ketemu) yang telah janji untuk datang menemui saya. Setelah dia memesan minuman, kami basa basi sebentar untuk menemukan sebuah topik yang tepat untuk diperpanjang menjadi sebuah obrolan. Akhirnya saya menemukan topik untuk diolah menjadi sebuah obrolan, yaitu tentang mantan dia, kebetulan dia tidak keberatan untuk menceritakannya, atau jangan-jangan dia memang lagi ingin curhat, sapa tau. 

Dia menceritakan jika belum bisa move on dari pacar nya dulu selama 2 tahun ini dengan alasan dia masih mencintai mantannya. Dia selalu galau ketika sedang sendirian, kesepian tiba-tiba rasa kangen terhadap mantannya muncul kembali. Wajar sih pikirku, maka aku tawarkan pendapat tentang mencari seseorang sebagai pengganti mantannya, "Kenapa kamu enggak nyari cowo lain?", kata-kata itu meluncur dari mulut ku, saran yang sederhana dan familiar. Dia ternyata sudah melakukannya sejak lama, mulai dari deket dengan beberapa kenalan teman-temannya hingga dengan teman BBM dia, tapi semua serasa hambar bagi dia. "Udah no, aku udah nyoba kenal ampe jalan dengan beberapa kenalan temen-temen ku, tapi tetep aja semua ga ada yang pas".

Setelah jeda sebentar, dia pun kembali bicara, "apa cintaku udah habis di tu cowo ya no?". Sebuah pertanyaan singkat, ngena dan entah kenapa menjadi kepikiran aku nya. "Bisa jadi seperti itu", hanya itu jawaban dari pertanyaan dia tadi. Dia pun memang menyadari, setelah beberapa kali menjalin kasih, cuma dengan mantannya ini dia merasakan hal lain tidak seperti dengan mantan lainnya. 

Ketika hujan telah berubah menjadi gerimis, dia pun pamit untuk pulang. Mungkin dia bakal kembali memikirkan mantannya ketika perjalanan pulang, begitu juga dengan aku yang memikirkan kata-kata dia tetapi dengan subjek yang beda, "Apa cintaku habis di wanita itu ya?", Semoga tidak.


Selasa, 05 Maret 2013

[Note] Hugo Chavez, Pejuang Sejati Sosialis



Hugo Chavez lahir di Barinas, wilayah datar di Venezuela barat daya, pada tanggal 28 Juli 1954. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh anak pasangan guru. Di masa kanak-kanak, Chavez menjadi putra altar yang sangat menyukai bisbol. Kesukaan pada olahraga itu bahkan dipakai untuk meyakinkan rakyat bahwa Chavez baik-baik saja saat kondisi kesehatan pimpinan mereka menurun drastis. Televisi pemerintah berulang kali menayangkan permainan Chavez menangkap bola dengan menteri luar negerinya.

Menginjak dewasa, Chavez masuk Akademi Militer Venezuela, dan mencapai pangkat letnan pada tahun 1975. Ia bergabung dengan kesatuan lintas udara dan pangkatnya naik hingga menjadi letnan kolonel. Langkah pertama politiknya terbuka saat Chavez mendirikan Gerakan Revolusioner Bolivarian, atau MBR-200, pada tahun 1982. Satu dekade kemudian, pada tanggal 4 Februari 1992, ia memimpin pemberontakan militer yang gagal terhadap Presiden Carlos Andres Perez. Tahun itu pula ia tampil pertama di depan publik lewat kamera televisi.

"Saudara-saudara sebangsa, sayang untuk saat ini tujuan kita tidak tercapai di ibu kota," katanya. "Kita di Caracas tidak berhasil merebut kekuasaan. Sekarang saatnya untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Sekarang adalah waktu untuk merenungkan situasi baru yang akan datang," ujarnya waktu itu.
Chavez mendekam dua tahun di penjara sebelum Presiden Rafael Caldera memberinya amnesti.

Keluar dari penjara, Chavez membentuk sebuah partai politik baru, Gerakan Republik Kelima, yang membawanya pada kemenangan pemilihan presiden pada tahun 1998. Dalam kampanyenya yang berapi-api, ia menyalahkan partai-partai tradisional yang terlibat korupsi dan memunculkan kemiskinan.

Chavez menikah dan bercerai dua kali. Dia memiliki tiga anak dari istri pertamanya, Nancy Colmenarez, yakni Rosa Virginia, Maria Gabriela, dan Hugo Rafael. Bertahun-tahun setelah bercerai dari istri pertama, ia menikahi Marisabel Rodriguez, dan memiliki seorang putri, Rosa Ines. Dia bercerai pada tahun 2003, dan Venezuela tidak memiliki ibu negara sejak saat itu.



Setelah memangku jabatan, Chavez memerintahkan menulis ulang konstitusi. Sebuah referendum pada Juli 2000 menegaskan berlakunya konstitusi baru, yang dicetak sebagai buku biru kecil oleh pemerintah dan digunakan Chavez sebagai dasar selama pidato-pidatonya. Pada tahun-tahun berikutnya, Chavez yang karismatik kerap membanggakan lewat serangkaian kemenangan elektoral yang membuatnya nyaris tak terkalahkan.

Ia memenangkan pemilihan ulang pada tahun 2000, lolos pada pemilihan recall tahun 2004, dan memenangkan lagi masa jabatan enam tahun pada tahun 2006. Chavez menjamin kemenangannya kembali pada bulan Oktober lalu, dan menggambarkan kemenangannya sebagai "pertempuran yang sempurna, dan benar-benar demokratis." Dia bahkan bersumpah untuk "menjadi presiden yang lebih baik setiap hari."



Tidak selamanya karier politik Chavez berjalan mulus. Pada bulan April 2002, terjadi kudeta singkat melawan Chavez. Namun, pemerintah sementara tidak bisa mengonsolidasikan kekuasaan, dan dalam waktu 48 jam, dengan bantuan militer, Chavez kembali berkuasa. Walau berumur pendek, kudeta itu memiliki efek mendalam pada Chavez, yang memilih menjadi lebih otoriter sesudahnya.

Human Rights Watch menulis pada 2010 bahwa kudeta itu dijadikan dalih oleh Chavez untuk kebijakan yang melemahkan hak asasi manusia. "Diskriminasi atas dasar politik telah menjadi ciri dari Presiden Chavez," tulis laporan itu. "Kadang-kadang, Presiden sendiri secara terbuka mendukung tindakan diskriminasi. Ia juga mendorong bawahannya untuk terlibat dalam diskriminasi dengan mengecam para kritikus sebagai anti-demokrasi dan konspirator kudeta, terlepas apakah mereka terkait kudeta tahun 2002 atau tidak," kata laporan itu.

Hambatan lain dihadapi Chavez setelah kudeta itu. Dari Desember 2002 sampai Februari 2003, terjadi pemogokan umum untuk menekan Presiden. Ekonomi terpukul, tapi Chavez membubarkan aksi tersebut. Berikutnya, pada tahun 2004, oposisi mengumpulkan cukup tanda tangan untuk mengadakan referendum untuk me-recall Chavez. Namun sekali lagi, Presiden selamat.

Kebencian Chavez terhadap Amerika Serikat juga meningkat pada periode setelah kudeta singkat itu karena ia yakin Washington berada di balik semua itu. Dalam salah satu penghinaan yang paling berkesan, Chavez menyebut Presiden AS George Bush sebagai iblis di hadapan Majelis Umum PBB pada tahun 2006. "Iblis datang ke sini kemarin. Bau belerangnya masih tercium hari ini," katanya.


Pada tahun 2007, Chavez kalah untuk kali pertama, dalam sebuah referendum mencari persetujuan reformasi konstitusional yang menyoroti kebijakan sosialisnya. Meskipun demikian, berkat Majelis Nasional yang berpihak kepadanya, Chavez mendapatkan beberapa tujuannya, termasuk bisa ikut pemilihan ulang secara tidak terbatas.

Pada tahun yang sama, Chavez membuat partai politik baru, Partai Sosialis Bersatu Venezuela, yang merupakan gabungan partainya dengan partai-partai kiri lainnya. Lawan politiknya menuduh Chavez sebagai otoriter, populis, dan bahkan diktator karena telah mendorong reformasi konstitusi memungkinkan pemilihan ulang-tak terbatas.

Bersamaan dengan itu, Chavez makin sering menggunakan undang-undang untuk menekan lembaga penyiaran dan media yang anti kepadanya. Di dunia internasional, Chavez juga dikenal lewat pernyataannya yang berani meski kadang-kadang aneh, bahkan lucu. Tahun lalu, misalnya, setelah beberapa pemimpin Amerika Latin didiagnosis menderita kanker, termasuk dirinya, ia menuduh Amerika Serikat berada di balik penyakitnya itu. "Apakah aneh jika (Amerika Serikat) mengembangkan teknologi untuk menginduksi kanker, dan tak seorang pun mengetahuinya?" ujarnya. Saat krisis kekurangan air melanda Venezuela tahun 2009, ia mendorong rakyat Venezuela agar mandi selama tiga menit saja.

Di samping kebenciannya terhadap AS, Chavez adalah orang yang meyakini bahwa "Konsensus Washington," model reformasi ekonomi dari Amerika Serikat untuk negara-negara berkembang, sudah berakhir. Bersama dengan Kuba, Ekuador, Bolivia, Nikaragua, dan beberapa negara Karibia, Chavez membentuk Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita (ALBA). Kelompok itu dimaksudkan untuk menandingi pengaruh AS di wilayah tersebut.
Sebagai presiden, Chavez memiliki ambisi yang jelas menjadi pemimpin regional dan internasional. Kini setelah ia meninggal, orang bertanya-tanya akan seperti apa Amerika Latin kelak. Tanpa Chavez dan segala sepak terjangnya, dunia pasti menjadi tempat yang berbeda.


Dia seorang presiden yang mempunyai jati diri dan tujuan jelas bagi bangsanya. Dia tidak pernah menimbun kekayaan untuk dirinya sendiri dan tidak pernah ada fakta yang membuktikan dia korupsi. Dia yang seorang sosialis sejati, dia merupakan pahlawan bagi negara Amerika Latin dalam menghadapi kapitalisme USA dan Eropa. Dia adalah salah satu contoh presiden yang patut dicontoh dalah hal mempertahankan prinsip bagi bangsa dalam memimpin.

Sumber: 
http://internasional.kompas.com/read/2013/03/06/07242712/Dunia.Akan.Berbeda.Tanpa.Chavez.?utm_source=internasional&utm_medium=cpc&utm_campaign=artbox

Kamis, 28 Februari 2013

[Film] Warm Bodies



Bercerita pada suatu kota di USA, wabah penyakit yang bisa mengubah manusia menjadi mayat berjalan menyebar di seluruh kota, hingga dibuat dinding pelindung oleh pemerintah sana untuk mengisolasi penduduknya yang negatif terjangkit wabah tersebut. 

Julie
Dikisahkan tinggal ada sebuah zombie yang menjadi pemeran di film ini yang memakai jaket merah dengan celana jeans. Awal film ini menceritakan kehidupan beberapa zombie di bandara tersebut, ada yang masih mengerjakan tugasnya sebagai satpam detektor, OB hingga yang hanya berdiri di depan bar. Hingga muncul karakter Tengkorak yang merupakan sumber menyebarnya wabah tersebut, mereka mengigit manusia hingga berubah menjadi zombie yang berjalan. Di suatu tempat lain, Julie (Teresa Palmer)  merupakan anak dari semacam pemimpin di daerah isolasi tersebut, bersama pacarnya Perry (Dave Franco), temannya Nora (Analeigh Tipton) beserta beberapa orang keluar dari tempat isolasi menuju kesebuah apotik untuk mengambil beberapa obat, namun sayang aksi mereka tercium oleh para zombie yang lewat salah satunya adalah zombie jaket merah dan pria yang berdiri di depan bar. 

Zombie berjaket merah sedang berbicara dengan pria bar

Pertempuran terjadi, hampir semua manusia telah kalah dan mati, Perry dibunuh oleh zombie berjaket merah lalu dia memakan otaknya hingga didapat kenangan dari pemiliknya, yang ternyata dia adalah teman dekat Julie. Julie sendiri berhasil menyelamatkan nyawa Nora yang hampir dimakan salah satu zombie lalu bersembunyi. Tinggallah Julie, namun tidak disangka zombie jaket merah yang mendekatinya malah mengoleskan darah ke wajah Julie untuk menyamarkan bau wanita tersebut agar tidak dikenali zombie sekitarnya. Wanita tersebut dibawa oleh zombie jaket merah ke sebuah pesawat di bandara yang menjadi rumah dia.

Disana Julie dirawat oleh zombie berjaket merah tersebut, tetapi dia juga sering berusaha melarikan diri yang selalu gagal hingga hampir diketahui keberadaannya oleh zombie lain, namun zombie berjaket merah selalu berhasil menyelamatkannya. Hingga akhirnya mereka menjadi akrab, Julie pun memanggil zombie itu dengan nama R, karena hanya kata itu yang bisa diucapkan zombie berjaket merah ketika ditanya temannya. Mereka mengahabiskan banyak waktu berdua, mendengarkan lagu, menari, saling bercerita, hingga mencoba mengendarai mobil sport bersama. Hingga suatu malam, R merasakan hal aneh pada dirinya dan jantungnya berdetak sekali. aneh bukan? hehehe. 

Adegan berlebihan Julie ketika disuruh menyamar sebagai zombie, lucu gan.hehe

R
Suatu malam R di kabin pesawat, memakan lagi otak dari Perry untuk mendapatkan kenangan akan Julie, hingga diketahui bahwa dia merupakan pacar Julie dan latar belakang Perry. Tahu akan hal tersebut membuat R merasa bersalah dan dia secara reflek menengok Julie yang semula sedang tidur namun hilang keberadaannya. Dia mencari Julie hingga akhirnya dia menemukannya sedang dikepung beberapa zombie hingga salah satunya pria  bar. R menyerang mereka, membuat beberapa zombie menjadi bingung, lalu setelah berdebat dengan pria bar dan dengan kehadiran Tengkorak, mereka bedua melarikan diri  dibantu oleh zombie pria bar yang mengenalkan diri ke Julie sebagai M. 

M membantu melarikan diri
Mereka melarikan diri ke sebuah rumah yang ternyata milik Julie dulunya. Di bandara, zombie pria bar melihat salah satu poster yang memperlihatkan dua manusia sedang bergandengan tangan, dia merasakan jantungnya kembali berdetak sekali, hal itu dirasakan juga oleh beberapa zombie yang melihatnya.

Ketika Julie akan tidur, R bercerita bahwa dialah yang membunuh Perry, pacarnya, hal itu membuat Julie hanya diam tanpa memberi komentar. Ketika pagi menjelang, R pun menemukan Julie sudah menghilang dari kasurnya. Julie ternyata kembali ke tempat isolasi dan R berjalan tak tahu arah, di tengah perjalanan dia bertemu dengan gerombolan zombie yang dipimpin oleh M, dia mengatakan bahwa Tengkorak mulai mencari R dan Julie dan R meminta M dan beberapa zombie untuk melawan Tengkorak dan menemukan Julie, hal itu disetujui oleh mereka.

Di tempat isolasi, Julie bercerita tentang bagaimana dia bisa selamat waktu itu kepada Nora dan dia merindukan R. Ketika Julie sedang berada di beranda, dia dipanggil seseorang ternyata dia adalah R yang menyusup ke tempat isolasi melalui jalur yang biasa dilewati Julie dan Perry dulu. R menceritakan bagaimana dia merasa hidup saat ini ketika bertemu Julie, hal ini membuat ide agar mempertemukan R dengan ayah Julie bernama Colonel Grigio (John Malkovich). Tapi sebelumnya Nora dan Julie memperias R agar "berasa" seperti manusia. 

Ketika sampai di markas, Julie pun menceritakan kepada ayahnya tentang R, dan R memperlihatkan diri ke ayah Julie lalu bicara bahwa para zombie bisa hidup kembali, namun dia tidak mempercayai R sehingga dia memerintahkan pasukannya untuk mengejar R. Di lain tempat, Pasukan manusia mencium keberadaan para Tengkorak yang akan menyerang tempat isolasi, mereka pun mempersiapkan pasukan untuk melawannya. Para zombie di suatu tempat pimpinan M juga sudah bersiap melawan Tengkorak. 


Akhirnya R dan Julie melarikan diri menuju rombongan M, dia pun memerintahkan untuk melarikan diri karena Tengkorak sudah ada di depan mereka. Pertempuran pun terjadi di dua kubu antara pasukan manusia melawan tengkorak dan zombie melawan Tengkorak. Hal ini membuat pasukan manusia bingung dan melaporkan kepada Colonel, di suatu tempat beberapa Tengkorak memaksa Julie dan R terdesak di ujung gedung , R pun akhirnya memeluk Julie dan melempar diri untuk jatuh ke kolam. 

Ketika mereka terhempas di kolam, R pun merasakan jantungnya berdetak kembali serasa hidup dan hal itu membuat Julie bahagia, ketika mereka merayakan hal tersebut ayah Julie menembak lengan R, dan anehnya lubang tubuh R yang tertembak mengeluarkan darah, hal itu akhirnya membuat ayah Julie percaya bahwa zombie bisa kembali hidup. 

Mereka pun, manusia dan zombie mencoba hidup berdampingan. Manusia membantu zombie untuk hidup kembali dan dinding yang melingkari tempat isolasi pun dihancurkan. Julie dan R hidup bahagia.

Film ini lumayan aneh, karena di film zombie manapun, zombie tidak bisa hidup kembali bahkan gara-gara dia merasakan cinta. Yah,, namanya juga film fiksi. Tapi disini bisa dilihat bahwa cinta bisa membuat segalanya menjadi tidak mustahil. Juga pada akhir cerita, para manusia memberi pertolongan kepada zombie agar bisa hidup bersama bisa menjadi contoh kepada dunia nyata, orang-orang yang menderita penyakit menular seperti HIV dan AIDS tidak sepatutnya dihindari.

Sumber: